pengukuran suhu dan volume



LAPORAN PRAKTIKUM IPA
PENGUKURAN SUHU DAN VOLUME


Dosen: Dr. Rosnita, M.Si


Description: untan.png

Disusun Oleh :
Nama              : SURWANI
Kelas               : 4A. PPAPKPT

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
FAKULTAS KEGURU DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
 PONTIANAK
2016/2017
1.  Latar Belakang
Pengukuran adalah cara menguantitatifkan hasil observasi panca indera untuk memperoleh informasi atau data. Observasi merupakan langkah yang dangat penting dalam IPA. Oleh karena itu dalam pelajaran IPA sedapat mungkin dilakukan observasi yang lebih eksak daripada yang kualitatif.
Suatu sistem pengukuran kuantitatif telah berkembnag dan dikenal oleh hampir seluruh penduduk dunia. Sistem ini disebut sistem matrik. Dalam sistem matrik dikenal 3 besaran pokok, yaitu : panjang dengan satuan meter (m), massa dengan satuan kilogram (kg), dan waktu dengan satuan detik atau sekon (s).

2. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum, mahasiswa dapat melakukan pengukuran sebagai besaran. Secara lebih rinci siswa mampu :
1.      Melakukan pengukuran suhu secara benar
2.      Menuliskan hasil pengukuran suhu dengan benar (besar dan satuannya)
3.      Menentukan volume benda padat yang bentuknya teratur
4.      Melakukan pengukuran volume benda padat dengan gelas ukur secara benar
5.      Menuliskan hasil pengukuran volume dengan benar (besar dan satuannya).

3.   Prinsip Percobaan
v  Pengukuran Suhu
Prinsip percobaan yang digunakan dalam pengukuran suhu adalah dengan mengukur suhu bahan – bahan/benda – benda serta suhu tubuh dengan menggunakan thermometer batang dan thermometer badan.
v  Pengukuran Volume
Prinsip percobaan yang digunakan dalam pengukuran volume adalah dengan mengukur panjang sisi kubus kayu dan menghitung volume kubus kayu. Kemudian menghitung volume kubus kayu dengan menggunakan air dan beker gelas. Mengukur panjang dan lebar balok kayu dan menghitung volumenya. Kemudian menghitung volume balok dengan menggunakan air dan beker gelas.
TINJAUAN PUSTAKA

v  Pengukuran
Pengukuran adalah suatu teknik untuk mengaitkan suatu bilangan pada suatu sifat fisis dengan membandingkannya dengan suatu besaran standar yang telah diterima sebagai suatu satuan ( Hilliday, 1985 ).
Pengukuran yang tepat dan akurat merupakan bagian penting walaupun demikian tidak ada pengukuran yang benar – benar tepat. Ada ketidakpastian yang berhubungan dengan setiap pengukuran. Ketidakpastian muncul dari sumber yang berbeda, diantaranya selain kesalahan, adanya keterbatasan ketepatan setiap alat ukur dan ketidak mampuan membaca sebuah alat ukur.
Setiap hasil pengukuran selalu dihinggapi suatu kesalahan. Hal ini disebabkan oleh adanya sumber – sumber kesalahan, yaitu :
1.        Kesalahan Sistematis
a.         Kesalahan Kalibrasi ( Faktor Alat )
Penyesuaian kembali perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar akurasi semula.
b.         Kesalahan titik nol ( 0 )
Hal ini terjadi karena titik nol skala tidak berimpit dengan titik nol jarum penunjuk.
c.         Kesalahan alat
Dikarenakan alat sering dipakai terus menerus sehingga alat tidak akurat lagi.
d.        Kesalahan paralaks ( sudut pandang )
Ketika membaca nilai skala pembaca berpindah tempat / tidak tepat melihatnya atau objek yang dilihat berbeda dengan objek pertama yang diamati.
e.         Kondisi lingkungan
Ketika melakukan pengukuran, kondisi lingkungan berubah sehingga tidak bisa dilakukan pengukuran seperti biasa.

2.        Kesalahan Rambang
Disebabkan karena danya sedikit fluktuasi pada kondisi – kondisi pengukuran. Contoh fluktuasi tegangan listrik ; gerak brown molekul udara ; landasa obyek bergetar.

3.        Keteledoran Pengamat
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang sejenis yang telah diterapkan sebagai satuan. Pengukuran pada umumnya memerlukan alat ukur, baik itu berupa mistar, hasta, depa, dan sebagainya. Pada zaman dahulu, manusia menggunakan bagian tubuh untuk mengukur panjang suatu benda. Akibatnya dikenal dengan tubuh untuk mengukur panjang suatu benda. Akibatnya dikenal dengan istilah hasta, depa dan jengkal sebagai satuan panjang ( Arisworo, 2006 ).
Alat yang digunakan dalam pengukuran praktikum ini adalah :
v  Thermometer
Thermometer adalah alat untuk menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mngukur suhu. Dalam kehidupan sehari-hari, untuk mngukur suhu, manusia cenderung menggunakan indera peraba. Akan tetapi dengan adanya thermometer, maka untuk pengukuran suhu akan lebih valid. Thermometer yang digunakan dalam praktikum ini adaah thermometer ruang, themometer batang dan thermometer badan.

v  Gelas Ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan atau pelarut dalam kondisi panas.
v  Gelas Beker
Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya cukup besar). Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia. Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan.

METODOLOGI
v  Alat dan Bahan
Percobaan ini menggunakan alat-alat sebagai berikut yaitu gelas beker, gelas ukur, termometer badan dan termometer ruang.
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah air panas, air dingin, es, garam, alkohol atau spiritus, kubus dari bahan kayu dan balok dari bahan kayu.
v  Prosedur Kerja
1. Pengukuran Suhu
a)      Menggunakan termometer badan untuk mengukur suhu tubuh (diulangi sebanyak tiga kali).
b)      Diukur suhu bahan-bahan / benda-benda yang telah disediakan.
2. Pengukuran Volume
a)      Diukur panjang masing-masing sisi kubus kayu.
b)      Diukur panjang dan lebar sisi balok kayu.
c)      Menghitung volume kubus kayu dan balok kayu.
d)     Menuangkan air ke dalam gelas beker.
e)      Kubus kayu dan balok kayu dimasukkan ke dalam gelas beker dan ditentukan hasil volume kubus kayu dan balok kayu tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.3  Tabel Hasil Pengukuran Suhu
No
Benda Yang Diukur Suhunya
Suhu Benda
1
Badan/ tubuh anda (pengukuran 1)
36,4oC
2
Badan/tubuh anda (pengukuran 2)
36,9oC
3
Badan/tubuh anda (pengukuran 3)
37oC
4
Es
4oC
5
Es ditambah dengan garam
8oC
6
Air mendidih
69oC
7
Air dingin (pada suhu kamar)
29o
8
Alkohol/spiritus (pada suhu kamar)
29oC

Pembahasan
Untuk mengukur suhu tubuh, pada praktikum ini menggunakan thermometer badan yang mana cara penggunaannya : Pertama – tama mengayunkan kuat – kuat thermometer tersebut dengan sentakan pada pergelangan tangan sampai thermometer menunjukkan angka kurang dari 36 derajat kemudian thermometer tersebut dilakukan dibawah lipatan ketiak dan membiarkannya berada disana selama kurang lebih 3 sampai 4 menit. Selanjutnya ambil thermometer dan membaca angka dimana air raksa berhenti yang menunjukkan suhu tubuh yang diukur.
Dan untuk mengukur suhu es, es yang ditambah dengan garam, air mendidih, air dingin dan alcohol digunakan thermometer batang. Cara menggunakannya kurang lebih dengan thermometer tubuh hanya saja thermometer batang diletakkan ke dalam benda cair yang akan diukur tersebut kemudian membaca angka dimana air raksa berhenti yang menunjukkan suhu benda yang diatur.

4.1.4  Tabel Hasil Pengukuran Volume
No
Benda Yang Diukur
Hasil Ukur
1
Panjang sisi pertama kubus kayu
2,5 cm
2
Panjang sisi kedua kubus kayu
2,5 cm
3
Panjang sisi ketiga kubus kayu
2,5 cm
4
Jadi, volume kubus
15,625 cm3
5
Panjang sisi balok kayu
8 cm
6
Lebar sisi balok kayu
4 cm
7
Tinggi sisi balok kayu
2 cm
8
Jadi, volume balok kayu
64 cm3
9
Volume air pada gelas ukur
300 ml
10
Volume air pada gelas ukur berisi kubus kayu
320 ml
11
Jadi, volume kubus kayu
20 ml
12
Volume air pada gelas ukur berisi balok kayu
350 ml
13
Jadi, volume balok kayu
50 ml

Pembahasan
Mengukur panjang pada kubus dan panjang, lebar, tinggi pada balok digunakan mistar sebagai alat bantu ukur.
Karena panjang sisi pertama, kedua, ketiga kubus telah diketahui maka dengan mudah akan mengetahui volumenya dengan menggunakan rumus : V = s x s x s  yang mana artinya ketiga sisi pada kubus tersebut dikalikan sehingga dapatlah hasil volumenya. Begitu juga dengan balok. Untuk mengetahui volumenya dapat digunakan rumus : V = p x l x t
dengan :
V = volume
p = panjang
l = lebar
t = tinggi
Dan cara lain untuk mengetahui volume suatu benda dengan menggunakan gelas ukur yang telah ditetapkan volumenya seperti pada tabel diatas volume yang ditetapkan 300 ml. Kemudian memasukkan kubus ke dalam gelas ukur sehingga volume air dalam gelas ukur bertambah menjadi 320 ml. Dengan bertambahnya volume air tersebut dapat diketahui volume kubus dengan  cara mengurangkan volume terakhir dengan volume sebelumnya atau 320 ml – 300 ml = 20 ml. Begitu juga cara untuk mengetahui volume balok dengan menggunakan gelas ukur dan air.






Dokumentasi saat praktikum dilakukan : Description: D:\20160620_132108.jpg Description: D:\20160620_132322.jpg
Description: D:\20160620_132043.jpgDescription: D:\20160620_132333.jpg

Kesimpulan dan Saran

1.  Kesimpulan
     Pengukuran suhu, dapat dilakukan dengan alat yang bernama termometer. Termometer badan untuk mengetahui suhu badan dan termometer batang untuk mengetahui suhu benda yang akan diukur suhunya. Menentukan volume benda padat yang teratur dapat dihitung menggunakan rumus dan gelas ukur.

2.  Saran
     Percobaan yang selanjutnya dapat mengukur benda-benda yang lainnya dengan menggunakan alat yang belum digunakan, misalnya: termometer yang berbeda. Dan tidak lupa untuk selalu memperhatikan ketelitian dalam melihat termometer serta alat-alat yang membutuhkan ketepatan penglihatan yang akurat.

Komentar

Postingan Populer