wujud dan sifat zat



A. Wujud dan Sifat Zat
Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Sedangkan Wujud Zat merupakan bentuk-bentuk berbeda yang diambil oleh berbagai fase materi berlainan.

Apakah kamu memperhatikan berbagai zat di lingkungan sekelilingmu, seperti pensil, batu, kelereng, air, bensin, dan udara yang kamu hirup. Maka zat tersebut ada yang keras atau padat, cair, dan gas. Wujud setiap zat berbeda-beda yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu, padat, cair, dan gas.


1. Perubahan Wujud Zat digolongkan menjadi enam peristiwa :

Membeku
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas
Mencair
Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.
Menguap
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.
Mengembun
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energy panas.
Menyublim
Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energy panas.
Mengkristal
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energy panas.

B. Partikel Zat
Zat terdiri atas bagian-bagian yang sangat kecil, disebut partikel. Partikel-partikel itu yang dinamakan Molekul. Molekul adalah bagian terkecil suatu zat yang masih memiliki sifat zat itu. Walaupun demikian, susunan dan sifat partikel ini sangat menentukan wujud suatu zat.

Sifat – sifat partikel suatu zat adalah sebagai berikut :
  • Partikel tidak diam, tetapi selalu bergerak atau bergetar
  • Diantara satu partikel dengan partikel yang lain terdapat gaya tarik-menarik
  • Diantara satu partikel dengan partikel yang lain terdapat ruang antarpartikel yang disebut pori-pori

C. Kohesi dan Adhesi

Terdapat dua macam gaya tarik-menarik antar partikel, yaitu Kohesi dan Adhesi. Kohesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang sejenis. Kohesi dipengaruhi oleh kerapatan dan jarak antar partikel dalam zat , gaya kohesi mengakibatkan dua zat bila dicampurkan tidak akan saling melekat. Contoh peristiwa kohesi adalah : tidak bercampurnya air dengan minyak, tidak melekatnya air raksa pada dinding pipa kapiler, dan air pada daunt alas.
Adhesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang tidak sejenis. Gaya adhesi akan mengakibatkan dua zat akan saling melekat bila dicampurkan. contohnya : bercampurnya air dengan teh/kopi, melekatnya air pada dinding pipa kapiler, melekatnya tinta pada kertas.

· Ada 3 kondisi yg mungkin terjadi jika kita mencampurkan 2 macam zat :


  • Jika gaya kohesi antar partikel zat yang berbeda lebih besar daripada gaya adhesinya, kedua zat tidak akan bercampur. Contoh : minyak kelapa dicampur dgn air
  • Jika gaya adhesi antar partikel zat yang berbeda sama besar dengan gaya kohesinya, kedua zat akan bercampur merata. Contoh : air dicampur dengan alcohol
  • Jika gaya adhesi antar partikel zat yang berbeda lebih besar daripada gaya kohesinya, kedua zat akan saling menempel. Contoh : air yang menempel pada kaca


Akibat adanya kohesi dan adhesi, terjadi beberapa peristiwa menarik dalam fisika, berikut ini beberapa diantaranya :

1. Meniskus Cembung dan Meniskus Cekung :
Meniskus adalah peristiwa mencekung atau mencembungnya permukaan zat cair. Berdasarkan bentuk permukaan zat cair, meniskus dibedakan menjadi dua yaitu meniskus cembung dan meniskus cekung. Meniskus cembung terjadi jika kohesi lebih besar daripada adhesi (kohesi > adhesi), sedangkan meniskus cekung terjadi jika adhesi lebih besar daripada kohesi (adhesi > kohesi).
2. Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair didalam pipa kapiler (pipa yg diameternya sangat kecil).contoh peristiwa kapilaritas adalah naiknya minyak tanah pada suhu kompor, naiknya air dari akar ke daun pada tumbuhan melalui pembuluh xylem, basahnya dinding dalam rumah ketika dinding luar basah terkena air.
3. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan merupakan kecenderungan zat cair untuk menegang sehingga pada permukaan zat cair seolah terdapat selaput atau lapisan yang tegang, sehingga dapat menahan benda. Hal ini terjadi karena adanya gaya tarik menarik antara partikel zat cair (kohesi). Contoh peristiwa tegangan permukaan adalah serangga air dapat berjalan diatas pe air

Komentar

Postingan Populer